Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa pada September 2018 turun US$ 3,5 miliar (2,6%) menjadi US$ 114,8 miliar dari bulan sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam tujuh bulan terakhir dan yang kedelapan kalinya sepanjang tahun ini.
Langkah bank sentral dalam menjaga nilai tukar rupiah agar tidak terlalu fluktuatif serta untuk pembayaran utang pemerintah yang jatuh tempo telah menyedot cadangan devisa. Dalam delapan bulan terakhir cadangan devisa BI telah menyusut US$ 17,13 miliar atau sekitar Rp 260 triliun dengan kurs Rp 15.200/dolar AS.
Meskipun mengalami penurunan, posisi cadangan devisa BI masih cukup tinggi, yakni masih mampu untuk membiayai 6,5 bulan impor setara 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo. Angka tersebut di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.