Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditransaksikan ke level terendahnya sejak 14 Juli 1998. Berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan di level Rp 14.710/dolar AS melemah 0,2% dibanding penutupan sehari sebelumnya dan juga terdepresiasi 7,85% dari posisi akhir tahun lalu di Rp 13.555/dolar AS.
Membaiknya data perekonomian AS seperti Produk Domestik Bruto (PDB) yang tumbuh 4,2% pada triwulan II 2018 dan turunnya klaim pengangguran memunculkan spekulasi di pasar finansial global bank sentral Amerika (The Fed) bakal kembali menaikkan suku bunga acuannya dalam FOMC meeting yang berlangsung pada 25-26 September. Imbasnya, para investor kembali memburu aset-aset dalam mata uang dolar AS dan melepas aset dalam mata uang yang dianggap berisiko seperti rupiah dan mata uang pasar berkembang lainnya.
Rupiah masih berpotensi kembali melemah mendekati level Rp 15.000/dolar AS. Ini tercermin dari nilai tukar rupiah untuk kontrak 1 bulan ke depan di transaksikan di Rp 15.070/dolar AS. Bahkan, untuk kontrak 3 bulan ke depan, nilai tukar rupiah ditransaksikan di Rp 15.288/dolar AS.