Ketimpangan pengeluaran penduduk pada Maret 2018 mengalami penurunan. Namun, di beberapa provinsi angka ketimpangan masih di atas angka ketimpangan nasional. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan angka ketimpangan tertinggi dengan Gini rasio sebesar 0,441. Di urutan kedua Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Gini ratio sebesar 0,409 dan ketiga Jawa Barat 0,407. Dari 10 provinsi dengan Gini ratio tertinggi, delapan di antaranya di atas angka ketimpangan nasional. Bahkan angka ketimpangan di empat provinsi justru mengalami.
Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka Gini ratio nasional pada Maret 2018 turun menjadi 0,389 dari posisi September 2017 sebesar 0,391 maupun posisi Maret 2017 sebesar 0,393. Penurunan ketimpangan ini sejalan dengan turunnya angka kemiskinan menjadi 9,82% pada Maret 2018 dibanding pada September 2018 sebesar 10,12% maupun posisi Maret 2017 sebesar 10,64%.
Beberapa analis menganggap bahwa penurunan angka ketimpangan tersebut semu karena masih bergerak fluktuatif dan didukung oleh program bantuan sosial (bansos) dan bukan karena perbaikan struktural. Jika program bansos tidak kontinyu atau ada kejadian diluar kendali (shock therapy) maka dan angka kemiskinan maupun ketimpangan akan kembali naik.