Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Keqiang melakukan kunjungan kenegaraannya ke Indonesia pada 6-8 Mei 2018. Dalam kunjungan tersebut, PM Li dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta akan menghadiri pertemuan para bebisnis kedua negara. Adapun salah satu agenda pertemuan tersebut adalah penandatangan kerja sama perdagangan dan investasi.
(Baca Databoks: Seberapa Penting Tiongkok Bagi Indonesia?)
Sebagai informasi, Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Data Kementerian Perdagangan mencatat nilai perdagangan Indonesia-Tiongkok pada 2017 mencapai US$ 58,82 miliar atau Rp 797 triliun triliun. Angka tersebut setara dengan 18% dari total nilai perdagangan Indonesia.
Pada periode Januari-Februari 2018, perdagangan kedua negara tumbuh 43,07% menjadi US$ 11,6 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 8,1 miliar. Ekspor Indonesia ke Tiongkok tumbuh 35,45% menjadi US$ 4,28 miliar. Demikian pula impor Indonesia dari Tiongkok tumbuh 47,93% menjadi US$ 4,96 miliar. Sayangnya dalam perdagang dengan Tiongkok, Indonesia selalu mengalami defisit. Dalam dua bulan pertama tahun ini defisit perdagangan Indonesia dengan negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut melonjak 69,86% dari dua bulan pertama tahun lalu.