Indonesia selalu mencatat defisit berdagang dengan Tiongkok. Data Kementerian Perdagangan mencatat bahwa defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada 2016 mencapai US$ 14 miliar atau setara Rp 186,4 triliun. Jumlah ini turun 2,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pernah melonjak hampir 80 persen pada 2014 dipicu jatuhnya nilai ekspor yang diiringi naiknya nilai impor.
Nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada 2016 mencapai US$ 47,59 miliar atau sekitar Rp 632,89 triliun. Ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan nilai perdagangan Indonesia dengan negara lainnya. Terdiri dari ekspor Indonesia ke Negeri Tirai Bambu sebesar US$ 16,79 miliar dan impor senilai US$ 30,8 miliar.
Pada periode Januari-Februari 2017, defisit perdagangan Indonesia Tiongkok turun 34,86 persen menjadi US$ 1,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan defisit ini dipicu naiknya nilai ekspor sebear 47 persen menjadi US$ 3,16 miliar seiring naiknya harga komoditas andalan Indonesia. Sementara nilai impor hanya tumbuh 1,04 persen menjadi US$ 4,96 miliar.