Pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dilakukan pada 2 Mei 2018 pemerintah hanya mampu menyerap dana Rp 1,38 triliun dari penawaran yang masuk senilai Rp 5,53 triliun. Dalam lelang Sukuk tersebut ditawarkan tujuh seri, yaitu SPNS03112018 (new issuance), PBS016 (reopening), PBS002 (reopening), PBS017 (reopening), PBS012 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS015 (reopening).
Dari tujuh seri yang dilelang tersebut, empat di antaranya dimenangkan, yakni SPNS03112018 yield (imbal hasil) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 4,4%, PBS016 (6,21%), PBS002 (6,59%) dan PBS017 (7,19%). Sedangkan tiga seri lainnya tidak ada yang dimenangkan.
Masih adanya ketidakpastian global terkait potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), investor meminta imbal hasil SBSN yang lebih tinggi. Ini terlihat dari yield tertinggi yang masuk untuk seri SPBNS03112018 yang masuk mencapai 5,59% dan yang dimenangkan rata-rata hanya 4,4%. Bahkan untuk tiga seri yang tidak dimenangkan, yaitu PBS012 yield tertinggi yang masuk mencapai 7,66%, PBS004 sebesar 7,875%, dan PBS015 8,25%.