Dapatkan akses instan ke artikel “3 Tahun Jokowi-JK, Utang Luar Negeri Pemerintah Naik 35 Persen”.
Rp10.000
Kami menerima pembayaran berikut:
Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Indonesia (2014-Agt 2017)
:[/]
[bold]
:[/]
[bold]
Nama Data
Utang Luar Negeri Pemerintah dan BI
2014
292.579
2015
310.730,27
2016
320.005,77
2017
352.468,61
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Utang Luar Negeri (LN) pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sepanjang tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertambah US$ 45,2 miliar atau 34,8 persen. Data BI mencatat bahwa utang luar negeri pemerintah pada Agustus 2017 sebesar US$ 174,94 miliar atau setara Rp 2.361,7 triliun (kurs rupiah Rp 13.500 per dolar AS) dari posisi 2014 senilai US$ 129,74 miliar. Atau rata-rata naik lebih dari 10 persen per tahun.
Adapun utang LN pemerintah sendiri mencapai US$ 171,16 miliar sedangkan utang LN bank sentral US$ 3,78 miliar. Sebanyak 68 persen utang LN pemerintah atau senilai US$ 116,3 miliar merupakan Surat Berharga Negara (SBN). Terdiri atas US$ 57,49 miliar berupa SBN internasional dan US$ 58,8 miliar SBN domestik. Seretnya penerimaan dari pajak dan besarnya pengeluaran membuat pemerintah terus menerbitkan SBN untuk membiayai belanja dan menutup defisit anggaran.
>
Rasio utang LN pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus mencapai 34,4 persen sehingga masih dianggap aman serta jauh lebih rendah dibanding rasio utang negara-negara maju. Namun, besarnya utang tersebut harus dikelola dengan hati-hati dan perhitungan yang cermat agar tidak menjadi bom waktu di masa yang akan datang.