Realisasi pendapatan negara sepanjang Januari-September 2017 baru mencapai Rp 1.099,27 triliun atau 63,3 persen dari target pada APBN-P 2017 senilai Rp 1.738,06 triliun. Namun, angka ini lebih tinggi dibanding realiasi pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai 60,6 persen dari APBN-P 2016, yakni sebesar Rp 1.082,64 triliun.
Sementara belanja pemerintah periode Januari-September 2017 mencapai Rp 1.374,95 triliun atau sebesar 64,5 persen dari target APBN-P 2017 senilai Rp 2.133,3 triliun. Angka ini juga lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 62,7 persen dari APBN-P 2016 senilai Rp 1.306.02 triliun. Alhasil, defisit anggaran Januari-September 2017 hanya mencapai Rp 276,68 triliun atau 2,03 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut lebih rendah dari target APBNP 2017 sebesar 2,93 persen dari PDB.
Adapun perimaan pajak mencapai Rp 878,86 triliun atau 59,7 persen dari target APBN-P 2017 dan penerimaan bukan pajak senilai Rp 217,93 triliun atau 83,7 persen dari target. Sedangkan untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 808,39 triliun atau 59,1 persen dari target APBN-P 2017 dan transfer ke Daerah dan dana Desa Rp 566,57 triliun atau 73,9 persen dari APBN-P 2017.