Badan Pusat Statistik (BPS) merilis terjadi inflasi 0,13 persen pada September 2017 dari bulan sebelumnya (MoM). Alhasil, sepanjang tahun kalender (Januari-September) laju inflasi mencapai 2,66 persen, sementara inflasi September 2017 terhadap September 2016(YoY) mencapai 3,72 persen.
Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberi andil terbesar terjadinya inflasi September, yakni mencapai 0,06 persen. Diikuti kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gan dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, dan kelompok pengeluaran sandang 0,03 persen. Sementara kelompok pengeluaran bahan makanan justru mengalami deflasi 0,11 persen.
Dari 82 kota pemantauan pergerakan harga nasional, terdapat 50 kota mengalami inflasi, dan sisanya sebanyak 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual, yakni mencapai 1,59 persen, sementara yang terendah terjadi di Mamuju dan Depok, yakni hanya 0,01 persen. Adapun yang mengalami deflasi terbesar di kota Manado, yaitu sebesar 1,04 persen adapun yang terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01 persen.