Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018, investasi pemerintah ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga/badan lainnya pada 2017 hanya Rp 9,6 triliun yang berarti turun 84,34 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri atas investasi ke BUMN sebesar Rp 6,4 triliun dan ke lembaga lainnya Rp 3,2 triliun.
Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, investasi pemerintah ke BUMN pada 2015 melonjak lebih dari 2.050 persen menjadi Rp 64,5 triliun dari tahun sebelumnya. Demikian pula investasi ke badan lainnya juga naik lebih dari 600 persen menjadi Rp 7,1 triliun.
Pembiayaan investasi pemerintah pada 2015 dan 2016 meningkat signifikan karena adanya kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan investasi kepada BUMN. Tujuannya agar BUMN sebagai agen pembangunan dapat berperan aktif dalam mendukung program prioritas nasional (Nawacita). Program prioritas pemerintah antara lain, program kedaulatan pangan, pembangunan infrastruktur dan marittim, kedaulatan energi, pengembangan industri strategis, serta kemandirian ekonomi nasional.