Imbal hasil (Yield) obligasi pemerintah Indonesia turun paling tajam sepanjang 2017 (Year to date). Data Asiabondsonline mencatat yield surat utang Indonesia pada 19 Mei 2017 sebesar 7,049 persen turun 92,4 basis poin (bps) dari akhir 2016. Penurunan ini merupakan yang terbesar dibanding dengan imbal hasil obligasi pemerintah negara lainya di Asia. Sementara imbal hasil surat utang pemerintah sepanjang Mei 2017 turun 0,1 bps.
Ekonomi domestik yang masih tumbuh sekitar lima persen, stabilnya nilai tukar rupiah dantekendalinya laju inflasi membuat pasar finansial Indonesia masih menjadi pilihan berinvestasi para pengelola dana asing. Apalagi lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s pada 19 Mei 2017 menaikkan rating surat utang luar negeri Indonesia menjadi BBB- sehingga masuk level investment grade (layak investasi) dapat mendorong kembali turunnya yield obligasi Indonesia.
Dengan masuknya Indonesia ke level layak investasi mengindikasikan bahwa risiko berinvestasi di pasar uang domestik akan semakin berkurang. Disisi lainnya, harga obligasi Indonesia akan cenderung naik. Hal ini akan menguntungkan pemerintah karena imbal hasil dalam penerbitan surat utang nantinya akan semakin kecil yang berarti biaya penerbitan juga akan berkurang.