Bursa saham Indonesia ternyata masih menarik bagi investor asing. Hal ini terlihat dari masih tingginya dana asing yang masuk ke bursa domestik sepanjang 2017. Data Bloomberg menunjukkan bahwa dana asing yang masuk ke bursa Jakarta periode 2 Januari-23 Maret 2017 tercatat Rp 6,1 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dolar AS. Demikian pula di pasar surat utang, dana asing yang masuk mencapai Rp 47,56 triliun. Jadi total dana asing yang masuk ke pasar finansial domestik mencapai Rp 53,4 triliun.
Ekonomi yang masih tumbuh sekitar 5 persen, terkendalinya laju inflasi, serta terjaganya nilai tukar rupiah menjadi daya tarik investor asing berinvestasi di Indonesia. Lembaga pemeringkat Moody’s dan Fitch Rating telah menempatkan Indonesia ke level investment grade (level investasi). Jika Standard & Poor’s menaikkan rating utang Indonesia ke level investasi, maka Indonesia akan semakin dilirik oleh para pengelola dana asing.
Sementara Amerika Serikat (AS) masih menjadi alternatif utama bagi para pengelola dana dunia. Naiknya suku bunga bank sentral AS serta terapresiasinya dolar memicu masuknya dana asing ke pasar finansial Negeri Paman Sam sepanjang 2017 senilai Rp 85,4 triliun. Sementara di Jepang terjadi pelarian modal senilai Rp 218 triliun. Suku bunga negatif dan terdepresiasinya yen memicu keluarnya dana asing dari pasar finansial Negeri Sakura.