Pertama Kali Bumi Resources Untung Sejak 2012

PT Bumi Resouces Tbk (BUMI) sepanjang 2016 berhasil mencetak laba US$ 100,4 juta dibanding tahun sebelumnya rugi US$ 1,93 miliar. Raihan laba ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2012 karena sejak 2012-2015 BUMI selalu menderita kerugian. Namun, laba Bumi Resources ini bukan berasal dari penjualan, tetapi dari pendapatan lain-lain. Sebab, penjualan perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia ini pada 2016 hanya sebesar US$ 23,4 juta, turun 42 persen dari tahun sebelumnya US$ 40,5 juta.

Adapun total aset pada 2016 turun 9 persen menjadi US$ 3,08 miliar dari tahun sebelumnya sebesar US$ 3,39 miliar. Sementara total utangnya turun 7 persen menjadi US$ 5,8 miliar dari posisi 2015 sebesar US$ 6,29 miliar. Alhasil, hingga akhir 2016, BUMI masih mencatat modal negatif sebesar US$ 2,77 miliar dari posisi 2015 senilai US$ 2,9 miliar.

Dalam media briefing pada 23 Februari 2017, manajemen Bumi menyebutkan bahwa perseroan akan melakukan restrukturisasi utang senilai US$ 1,992 miliar atau sekitar Rp 26,4 triliun dengan menerbitkan saham baru, right issue/hak memesan efek terlebih dahulu. Berdasarkan nilai ekuitas aset bersih sebesar US$ 4,6 miliar, maka harga konversi ditetapkan sebesar Rp 926,16 per lembar dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 13.235 per dolar Amerika Serikat.