Singapura menjadi negara dengan jumlah anggaran pertahanan tertinggi di Asia Tenggara. Hasil kajian dari Lembaga Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa Negeri Singa mengalokasikan US$ 9,4 miliar pada 2015 untuk belanja militer. Sementara Indonesia menempati urutan kedua dengan anggaran terbanyak dengan US$ 7,6 miliar.
Sementara itu, dari segi alokasi anggaran dibanding dengan pendapatan domestik bruto (PDB), belanja militer Indonesia kurang dari satu persen. Adapun Myanmar menjadi negara di kawasan Asia Tenggara dengan porsi anggaran terbesar terhadap PDB, yakni lebih dari empat persen. Sedangkan Singapura mengalokasi sekitar 3 persen PDB-nya untuk peningkatan kualitas alat utama sistem persenjataan.