PT Astra International Tbk mengalami masa yang cukup sulit sepanjang 2015. Akibat pelambatan ekonomi domestik, perusahaan otomotif terbesar di Tanah Air ini pendapatannya turun untuk pertama kalinya sejak 2006. Pada 2015, pendapatan Astra turun 8,7 persen menjadi Rp 184,2 triliun dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 201,7 triliun.
Sektor otomotif masih mendominasi pendapatan perusahaan induk Grup Astra sebesar Rp 96,8 triliun, kemudian, alat berat dan pertambangan di posisi kedua, yakni Rp 49,3 triliun. Adapun sektor jasa keuangan di urutan ketiga, dengan kontribusi Rp 17,3 triliun.