Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan Distribusi Perdagangan Komoditas Bawang Merah Indonesia 2022 pada Senin (24/10/2022).
Dalam laporan tersebut, BPS mencatat Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) komoditas bawang merah secara nasional naik 9,38% menjadi 47,39% pada 2021. Artinya, kenaikan harga bawang merah dari produsen hingga ke konsumen akhir mencapai 47,39%.
MPP adalah selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian yang mengikutsertakan biaya pengangkutan. MPP ini menggambarkan kenaikan harga bawang merah dari produsen hingga ke konsumen akhir, yang dihitung berdasarkan rasio MPP pelaku usaha perdagangan dalam suatu jalur distribusi.
MPP pada rantai utama distribusi bawang merah tahun 2021 terdiri dari 21,75% pada tingkat pedagang pengepul dan 21,07% pada tingkat pedagang eceran. Adapun jumlah rantai utama distribusi bawang merah dari produsen ke konsumen akhir rata-rata sebanyak 3 rantai.
Pada tahun lalu Maluku Utara menjadi provinsi dengan margin keuntungan distribusi komoditas bawang merah tertinggi, yakni sebesar 85%. Diikuti Sulawesi Tenggara sebesar 83,64%, Jawa Barat 82,83%, dan Papua Barat 78%.
Kemudian pedagang bawang merah di Jawa Timur memiliki margin keuntungan 74,73%, Kepulauan Bangka Belitung 73%, Papua 67,18%, Kalimantan Tengah 66,39%, dan Kalimantan Utara 62,85%.
(Baca: Produksi Bawang Merah Nasional Naik 10,42 Persen pada 2021, Ini Trennya Sejak 2017)