Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata produktivitas kedelai nasional sebesar 15,69 kuintal/hektare (ku/ha) pada 2020.
Adapun rata-rata produktivitas kedelai di Pulau Jawa tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya.
Data BPS menunjukkan rata-rata produktivitas kedelai di Pulau Jawa sebesar 16,02 ku/ha. Sementara Pulau Bali dan Nusa Tenggara berada di posisi kedua dengan rata-rata produktivitas 15,65 ku/ha.
Di posisi ketiga ada Pulau Sulawesi yang memiliki rata-rata produktivitas kedelai 15,44 ku/ha. Diikuti Pulau Sumatera dengan produktivitas 12,54 ku/ha dan Pulau Kalimantan 11,69 ku/ha.
Kemudian Pulau Maluku dan Papua memiliki rata-rata produktivitas kedelai terendah, yakni 9,48 ku/ha. Adapun rata-rata produktivitas kedelai gabungan pulau di luar Jawa tercatat sebesar 14,94 ku/ha.
Menurut BPS, Pulau Jawa memiliki rata-rata produktivitas lebih tinggi karena ketersediaan input produksinya lebih besar dibandingkan di pulau-pulau lainnya.
Selain itu, faktor iklim dan perbedaan tingkat kesuburan tanah juga memberi pengaruh pada tingkat produktivitas tiap pulau.
Jika dirinci berdasarkan sebaran provinsi, Sulawesi Barat memiliki rata-rata produktivitas kedelai di atas 20 ku/ha.
Lalu sebagian besar provinsi di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), serta Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara memiliki rata-rata produktivitas 15,01-20,00 ku/ha.
Sedangkan provinsi dengan rata-rata produktivitas kedelai rendah adalah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua, yakni di bawah 10 ku/ha.
Produktivitas kedelai adalah produksi kedelai yang dihitung per satuan lahan. Produktivitas ini dihitung berdasarkan jumlah produksi kedelai dalam satuan polong kering per satuan lahan, yaitu kuintal per hektare.
(Baca Juga: Ini Provinsi Sentra Produksi Kedelai Terbesar di Indonesia)