Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total luas panen jagung pipilan Indonesia diproyeksikan mencapai 2,49 juta hektare (ha) pada 2023. Luasnya tercatat turun 10,03% (year-on-year/yoy), dibandingkan luas panen jagung pada 2022 yang mencapai 2,76 juta ha.
Seiring dengan menurunnya luas panen tersebut, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% secara nasional juga diprediksi merosot 12,50%. Dari 16,62 juta ton pada 2022 menjadi 14,46 juta ton pada tahun ini.
Adapun provinsi dengan luas panen jagung pipilan terbesar di Tanah Air ditempati oleh Jawa Timur. Provinsi ini diproyeksikan memiliki luas panen jagung hingga 755,07 ribu ha sepanjang 2023.
Menyusul penyusutan luas lahan jagung nasional, Jawa Timur juga diperkirakan mengalami penurunan sekitar 7,6% dari periode sebelumnya (yoy).
Kemudian Jawa Tengah mengekor di peringkat kedua dengan luas panen jagung pipilan mencapai 384,54 ribu ha, diikuti Sumatra Utara dengan 208,48 ribu ha.
Dalam catatan BPS, luas panen jagung hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) pada tahun ini terdiri dari tiga jenis panen, yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan.
Berikut daftar lengkap 10 provinsi dengan luas lahan jagung terbesar nasional pada 2023 yang diambil dari hasil survei KSA oleh BPS:
- Jawa Timur: 755.071,41 ha
- Jawa Tengah: 384.545,62 ha
- Sumatra Utara: 208.488,53 ha
- Sulawesi Selatan: 177.861,46 ha
- NTB: 177.649,54 ha
- Lampung: 167.856,96 ha
- Gorontalo 113.572,62 ha
- NTT: 99.065,5 ha
- Jawa Barat: 80.001,52 ha
- Sumatra Barat: 78.815,58 ha
(Baca juga: Buah-buahan, Komoditas Terbanyak dari Perusahaan Hortikultura RI 2022)