Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan, produksi beras nasional periode Januari-Oktober 2024 akan mencapai 26,93 juta ton. Angka ini berasal dari hasil survei kerangka sampel area (KSA) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dalam periode tersebut, estimasi produksi beras tertinggi akan terjadi pada September dengan produksi mencapai 2,87 juta ton.
“Pada bulan September ini (produksi) tertinggi dalam 5 tahun bahkan 10 tahun di saat musim kering,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (26/8/2024).
Ini sinyal yang baik sebab menurut Amran beberapa bulan lalu Indonesia tengah kekeringan akibat El Nino. Proyeksi produksi Agustus-Oktober tahun ini diklaim akan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.
Adapun volume produksi pada Juni-Juli 2024 hanya sekitar 2 juta ton. Sementara saat panen raya pada Mei lalu, produksi beras mencapai 3,6 juta ton.
Amran menilai, anomali peningkatan produksi jelang akhir tahun ini karena pihaknya merevisi anggaran pompanisasi.
“Ini hasil dari refocusing anggaran, kami fokus pada pompa, opla (optimalisasi lahan), dan benih unggul yang kami berikan secara gratis pada petani-petani yang ingin tanam satu kali menjadi dua kali dalam setahun,” katanya.
Secara rinci, Kementan telah menyalurkan pompa sebanyak 25 ribu unit hingga Juli 2024. Lalu penyaluran pupuk subsidi sebanyak 9,5 juta ton yang secara efektif akan didistribusikan pada Juni-Agustus 2024.
“Sehingga distribusi pupuk bersubsidi efektif mempengaruhi volume produksi hingga Oktober 2024,” kata Amran.
(Baca: Jawa Timur, Provinsi Penghasil Beras Terbanyak Nasional 2023)