Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan luas panen kedelai nasional terus menurun hingga tahun 2024.
Pada 2021, proyeksi luas panen kedelai sebesar 362.612 hektare, kemudian jumlahnya turun 5% menjadi 344.612 hektare pada 2022.
Luas panen tersebut diperkirakan turun lagi 5,1% menjadi 326.861 hektare pada 2023, dan kian menurun 5,2% menjadi 309.849 hektare pada 2024.
Penurunan luas panen akan berdampak langsung pada berkurangnya produksi kedelai. Produksi kedelai nasional diproyeksikan sebanyak 594,6 ribu ton pada 2022, yang notabene turun 3,05% dari tahun 2021.
Produksi kedelai juga diperkirakan akan terus menurun di kisaran 3% per tahun, hingga mencapai 558,29 ribu ton di tahun 2024.
Menurut Kementan, penurunan luas panen kedelai terjadi akibat ketatnya persaingan penggunaan lahan dengan komoditas pertanian lain yang sama-sama bernilai strategis, seperti jagung dan cabai.
Selain itu, lahan panen kedelai juga banyak dialihkan ke sektor nonpertanian karena tuntutan ekonomi serta laju pertumbuhan penduduk.
Kementan menilai peluang perluasan lahan kedelai di Pulau Jawa sangat kecil. Karena itu, peningkatan luas panen perlu diarahkan ke wilayah luar Jawa, dengan diiringi upaya peningkatan produktivitas melalui pengembangan varietas unggul.
(Baca Juga: Bukannya Jadi Tahu-Tempe, Kedelai Banyak Dipakai untuk Pakan Ternak)