Wakil presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin pada acara Penganugerahan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021, Senin 13 September, mengatakan tujuan pembangunan pertanian di tanah air yang telah ditetapkan pemerintah salah satunya adalah peningkatan ekspor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan kenaikan ekspor beras Indonesia pada Agustus 2021 yang mencapai US$ 957 ribu, naik 21% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 755 ribu.
Sementara volume ekspor beras pada bulan Agustus seberat 1,1 juta kg, turun 14% dari bulan sebelumnya yang seberat 1,28 juta kg. BPS juga mencatat nilai eskpor beras Indonesia periode Januari-Agustus tahun ini mencapai US$ 2,07 juta, melonjak 51% dibanding periode Januari-Desember 2020 yang hanya mencapai US$ 1,01 juta.
Peningkatakn juga terjadi pada volume ekspor beras dalam delapan bulan pertama tahun ini. Volumenya meningkat 85% menjadi 2,5 juta kg dibanding sepanjang tahun lalu yang hanya mencapai 366 ribu kg.
Seiring dengan peningkatan ekspor beras, wapres percaya pemerintah masih bisa menjamin ketersediaan 11 komoditas utama bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia.
Wapres pun menegaskan bahwa produksi beras nasional dalam dua tahun terakhir ini sangat menjanjikan. Menurutnya, hingga minggu ketiga Agustus 2021, stok beras mencapai 7,60 juta ton. Kondisi kondusif stok pangan di dalam negeri ini pun diikuti dengan terus meningkatnya kinerja ekspor pertanian.