Produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia sudah menyamai Malaysia pada 2021. Produktivitas kedua negara produsen minyak sawit terbesar ini sama-sama sebesar 3,15 ton per hektare (ha).
Produktivitas perkebunan kelapa sawit dihitung dengan membagi produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dengan luas lahan perkebunan.
Sebelumnya, produktivitas perkebunan sawit Malaysia lebih tinggi dari Indonesia. Pada 2019, produktivitas perkebunan Malaysia tercatat sebesar 3,36 ton per ha, sementara Indonesia sebesar 3,26 ton per ha.
Produktivitas perkebunan sawit kedua negara terus turun dalam tiga tahun terakhir. Ini seiring dengan produksi CPO 2021 yang juga lebih rendah dari produksi 2019.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan dana Rp6,59 triliun untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat sejak 2016 hingga 2021.
Total lahan yang sudah diremajakan tercatat sebesar 242.537 ha per 2021. Peremajaan ditargetkan dapat mencapai 540 ribu ha hingga 2022.
(Baca: Produktivitas Perkebunan Sawit Rakyat Berpotensi Ditingkatkan)