Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi Indonesia mencapai 54,42 juta ton GKG pada 2021. Jika dikonversi menjadi beras, total produksi GKG tersebut kira-kira setara dengan 31,36 juta ton beras. Angka ini menyusut 0,45% dari produksi tahun sebelumnya yang seberat 31,5 juta ton.
Jawa Timur mencatatkan produksi beras terbesar secara nasional, yakni seberat 5,65 juta ton pada 2021. Produksi beras di provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa tersebut porsinya mencapai 18,03% dari total produksi beras nasional tahun 2021.
Provinsi dengan produksi beras terbesar berikutnya adalah Jawa Tengah, yakni mencapai 5,53 juta ton pada 2021, diikuti Jawa Barat seberat 5,26 juta ton.
(Baca: Produksi Padi Indonesia Turun 0,43% pada 2021)
Sedangkan Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan produksi beras terkecil, yakni hanya 489 ton pada 2021. Diikuti DKI Jakarta dengan produksi 1,9 ribu ton, dan Maluku Utara 1,69 ribu ton.
Produksi beras 2020–2021 dihitung ulang menggunakan konversi susut/tercecer gabah berdasarkan NBM 2018–2020, sedangkan untuk tahun-tahun sebelumnya berdasarkan NBM 2016–2018.
Sebagai informasi, produksi padi dengan kondisi gabah kering panen (GKP) mengalami penyusutan/tercecer menjadi gabah kering giling (GKG). Penyusutan tersebut terjadi karena adanya kebutuhan nonpangan, seperti pakan ternak, bahan industri, maupun untuk bibit/benih.
Dalam proses pengolahan GKG menjadi beras juga terjadi penyusutan/tercecer untuk kebutuhan nonpangan, seperti untuk pakan ternak maupun untuk bahan industri. Dengan demikian, produksi beras untuk penduduk hanya sekitar separuh dari produksi padi nasional.
(Baca Juga: Luas Panen Padi Diproyeksi Sebesar 10,52 Juta Hektare pada 2021)