Ada dua emiten produsen minyak goreng yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
SMART memproduksi minyak goreng bermerek Filma, Kunci Mas, dan Mitra. Sementara, SIMP memproduksi Bimoli dan Delima.
Pada 2021, SMART mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,83 triliun. Ini merupakan peningkatan 84% dari Rp1,54 triliun pada 2020.
Selanjutnya, SIMP mencatatkan laba bersih sebesar Rp984,4 miliar pada 2021. Laba bersih ini meningkat 320% jika dibandingkan dengan Rp234,28 miliar pada 2020.
Kedua perusahaan minyak goreng ini merupakan bagian dari dua konglomerasi Indonesia. SMART adalah bagian dari Grup Sinar Mas milik keluarga Widjaja, sementara SIMP adalah bagian dari Grup Salim.
Baru-baru ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan adanya dugaan praktik kartel minyak goreng dari delapan pelaku usaha besar. Meski belum mengungkapkan kedelapan pelaku usaha tersebut, KPPU menyebut mereka menguasai 72% pangsa pasar minyak sawit mentah di Indonesia.
KPPU menyebut telah menemukan bukti yang didapat dari keterangan langsung 44 pihak terkait minyak goreng, surat-surat distribusi serta pemesanan produk.
(Baca: Seminggu Harga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2 di Gorontalo Naik 114,29%)