Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) menguat di media masa dan media sosial serta merebaknya permintaan penayangan film Pengkhianatan G30S/PKI. Namun, sebagian besar masyarakat tidak setuju isu tersebut. Hal ini dibuktikan dari hasil survei opini publik nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menunjukkan bahwa 86,8 persen responden menyatakan tidak setuju bahwa saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI. Sementara yang setujui hanya 12,6 persen dan 0,6 persen responden tidak tahu/tidak menjawab (TT/TJ).
Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas menyatakan bahwa secara politik, isu kebangkitan PKI tidak penting karen tidak dirasakan oleh semua warga. Isu yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat terhadap Joko Widodo (Jokowi) tidak berpengaruh bagi masyarakat. Hasil survei tersebut juga menyebutkan bahwa hanya 5,1 persen publik yang percaya Jokowi terlibat atau terkait dengan PKI. Sedangkan mayoritas (75,1 persen) tidak percaya.
Survei SMRC yang dilaksanakan pada 3-10 September 2017 dipilih secara random (mutistage random sampling) dari 1.220 responden yang telah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Sebanyak 1.057 responden (87 persen) responden akhirnya yang dapat diwawancarai secara valid. Margin of error rata-rata dari survei tersebut kurang/lebih 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.