Divestasi 10 ruas jalan tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road yang sedianya akan dilakukan pada triwulan II 2017 ternyata gagal. Kabar ini langsung disikapi oleh para investor dengan melepas saham yang memiliki kode perdagangan WSKT. Alhasil, harga saham milik pemerintah tersebut pada perdagangan Selasa (12/9) ditutup turun 11,27 persen menjadi Rp 1.890 per lembar dari penutupan sehari sebelumnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi Waskita Karya yang dikirim ke Bursa Efek Indonesia, belum terlaksananya divestasi ruas jalan tol tersebut karena calon investor yang masuk belum memenuhi target seperti yang diharapkan oleh PT Waskita Toll Road. Namun, divestasi akan tetap dilanjutkan untuk memenuhi pendanaan proyek infrastruktur, terutama jalan tol.
Dari indikator teknikal Relative Strenght Index (RSI 14 harian) indeks saham WSKT berada di level 22,3 dari skala 0-100 dan bisa dijadikan momen untuk melakukan pembelian karena sudah cukup murah setelah terdiskon cukup besar. Level 30 merupakan indikator memasuki area oversold (jenuh jual) sedangkan level 70 merupakan indikator oversold (jenuh jual). Dari sisi fundamental, pendapatan WSKT sepanjang semester I 2017 tumbuh hampir dua kali lipat menjadi Rp 15,8 triliun dari semester yang sama tahun sebelumnya. Laba bersihnya juga melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 1,2 triliun. Demikian pula laba bersih per saham (eps) juga naik lebih dari 100 persen menjadi Rp 1.281,9 per saham.