Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2024 sebesar 6,92%, sedikit naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,8%. Kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 27.720 jiwa, dari sebelumnya 27.020 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota tercatat 400.795 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di Sumatera Barat, pertumbuhan persentase kemiskinan di Kabupaten Lima Puluh Kota berada pada urutan yang tidak terlalu signifikan. Pertumbuhan kemiskinan 1,76% berada di tengah-tengah kabupaten lain yang berdekatan.
(Baca: Tingkat Pengangguran Terbuka Periode 2016-2023)
Data historis kemiskinan menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 16,19% dan terendah pada tahun 2023 dengan 6,8%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 21,09% dan penurunan terdalam pada tahun 2008 turun 25,56%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Secara nasional, Kabupaten Lima Puluh Kota berada di urutan ke-355 dalam persentase kemiskinan.
Perbandingan dengan kabupaten tetangga di Sumatera Barat menunjukkan variasi. Kabupaten Pasaman Barat memiliki persentase kemiskinan 7%, Kabupaten Pasaman 6,74%, Kabupaten Pesisir Selatan 7,49%, Kabupaten Solok Selatan 6,56%, Kabupaten Solok 7,31%, dan Kabupaten Agam 6,83%. Hal ini menunjukkan kemiskinan di Lima Puluh Kota tidak jauh berbeda dengan daerah sekitarnya.
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam memiliki persentase kemiskinan 6,83% dan menempati peringkat ke-362 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 34.820 jiwa dari total populasi 532.178 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp50,01 juta per tahun dengan pertumbuhan 5,51%, sedangkan garis kemiskinan berada di angka Rp558.963 per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk sebesar 0,9% menunjukkan dinamika ekonomi yang perlu diperhatikan.
(Baca: Statistik Jumlah Penduduk Umur 20-24 Tahun Periode 2018-2024)
Kabupaten Pasaman
Kabupaten Pasaman mencatat persentase kemiskinan 6,74%, membuatnya berada di peringkat 366 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 20.010 jiwa dari total populasi 312.363 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp38,24 juta per tahun dengan pertumbuhan 5,44%, sementara garis kemiskinan tercatat Rp515.608 per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk sebesar 1,87% menunjukkan potensi ekonomi yang perlu dioptimalkan.