Jumlah pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tumbuh pesat dalam satu dekade terakhir.
Menurut laporan Statistik PLN 2022, pada akhir tahun lalu mereka memiliki sekitar 85,6 juta pelanggan, meningkat 3,75% dibanding 2021 (year-on-year/yoy).
Jika dibandingkan dengan sepuluh tahun sebelumnya, jumlah pelanggan PLN pada 2022 sudah tumbuh sekitar 72% dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Investasi di Sektor Energi Terbarukan Masih Minim sampai 2022)
Pertumbuhan pelanggan ini tentunya diiringi dengan peningkatan penjualan listrik dan laba perusahaan.
Sepanjang 2022 penjualan listrik PLN meningkat 6,3% (yoy) menjadi 273,8 terrawatt-hour (TWh).
Laba PLN tahun buku 2022 juga naik 9,4% (yoy) menjadi Rp14,4 triliun, rekor laba terbesar mereka sepanjang sejarah.
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, pencapaian itu berhasil diraih berkat penataan di seluruh proses bisnis PLN, termasuk mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like.
"Kami akan terus melanjutkan transformasi untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan," kata Darmawan dalam siaran pers di situs resmi PLN, Rabu (7/6/2023).
Darmawan menyatakan, ke depannya PLN akan terus berupaya memperluas akses listrik ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta menjalankan mandat transisi energi untuk mengurangi pemanasan global.
"Dengan adanya tantangan transisi energi, kami sudah petakan, kami siapkan strateginya, mengubahnya menjadi peluang, untuk memastikan Indonesia bukan hanya pasar produk EBT (energi baru-terbarukan) dari luar negeri, tapi justru ikut menjadi bagian dari produsen yang akan membawa nilai tambah bagi Indonesia," katanya.
(Baca: Pertumbuhan EBT Masih Lemah sampai 2022, Kalah dari Batu Bara)