Laporan International Energy Agency (IEA) menunjukkan, jumlah mobil listrik tipe Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV) global mencapai lebih dari 72.000 unit pada 2022. Jumlah itu meningkat 40% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Adapun FCEV alias kendaraan bebas emisi ini menggunakan hidrogen sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik dari sistem sel bahan bakarnya.
Menurut IEA, sekitar 80% FCEV adalah berupa mobil, disusul oleh truk sebesar 10%, dan bus hampir 10%. Laporan itu juga mencatat bahwa segmen truk FCEV tumbuh lebih cepat daripada mobil dan bus, yang meningkat 60% secara tahunan pada 2022.
Berdasarkan negaranya, IEA mengatakan, Korea Selatan menguasai lebih dari setengah mobil listrik berbahan bakar hidgrogen secara global pada 2022. Tercatat, sekitar 35.000 unit mobil FCEV pada tahun lalu diproduksi dari Negeri Gingseng, atau kontribusi 41% terhadap angka global.
“Hal ini sebagian dapat dikaitkan dengan lanskap kebijakan yang mendukung produksi dan penjualan FCEV, yang juga menjadikan Hyundai sebagai pembuat mobil FCEV teratas,” ujar IEA dalam laporan Global EV Outlook 2023.
Selanjutnya, Amerika Serikat memegang pangsa pasar FCEV terbesar kedua global, yaitu sebanyak 21% atau lebih dari 15.000 unit. Pada 2022, jumlah mobil listrik FCEV di Amerika Serikat meningkat lebih dari 20% secara tahunan (yoy), jauh lebih kecil dari pertumbuhan di Tiongkok yang mencapai 60%.
Adapun Tiongkok memiliki pangsa pasar FCEV terbesar ketiga global yaitu sebesar 19%. Posisinya disusul oleh Jepang, Jerman dengan pangsa pasar masing-masing 11% dan 3%. Sementara, pangsa pasar FCEV di sisa negara lainnya hanya sebesar 5%.
(Baca: 26 Juta Mobil Listrik Beredar di Jalanan Global pada 2022, Ini Sebarannya)