Laporan International Energy Agency (IEA) menunjukkan, ada lebih dari 26 juta unit mobil listrik yang beredar di jalan raya global pada 2022. Angka tersebut naik 60% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Menurut data IEA, mobil tipe battery electric vehicle (BEV) menyumbang lebih dari 70% dari total pertumbuhan tahunan pada 2022, seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tiongkok menyumbang di atas 50% dari seluruh mobil listrik yang ada di jalanan global, dengan total 13,8 juta unit," kata IEA dalam laporan Global EV Outlook 2023.
Rinciannya, mobil tipe BEV di Tiongkok ada sebanyak 10,7 juta unit. Sementara, mobil tipe plug-in hybrid vehicle (PHEV) sebanyak 3,1 juta unit.
IEA mencatat, penjualan BEV di Tiongkok meningkat 60% pada 2022 dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 4,4 juta unit, dengan penjualan PHEV naik hampir tiga kali lipat menjadi 1,5 juta unit.
Menurut IEA, pertumbuhan mobil listrik yang kuat di Tiongkok berasal dari dukungan pemerintah setempat terkait kebijakan yang berkelanjutan pada adopsi awal kendaraan tersebut. Hal ini juga termasuk perpanjangan insentif pembelian mobil listrik.
Setelah Tiongkok, jumlah mobil listrik terbanyak berada di Eropa yaitu 7,8 juta unit pada 2022. Secara rinci, mobil tipe BEV 4,4 juta unit dan tipe PHEV 3,4 juta unit.
Kemudian jumlah mobil listrik di Amerika Serikat mencapai 3 juta unit sepanjang tahun lalu. Rinciannya, mobil tipe BEV 2,1 juta unit dan PHEV 900 ribu unit.
Adapun jumlah mobil listrik yang berada di jalanan negara-negara lainnya mencapai 1,6 juta unit, dengan rincian mobil tipe BEV 1,1 juta unit dan PHEV 500 ribu unit.
(Baca: Penjualan Mobil Listrik Global Meningkat, Capai Rekor pada 2022)