Pada Februari 2018, penyedia jasa layanan transportasi online, Gojek dikabarkan kembali mendapat komitmen pendanaan untuk yang kelima kalinya. Menurut sumber katadata, suntikan investor kali ini mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. Mayoritas konsorsium dalam putaran kali ini tetap didominasi investor asing, salah satunya adalah Google Inc.
Adapun Investor lokal yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ke Go-Jek pada putaran kali ini adalah Astra International dan Grup Djarum. Perusahaan otomotif terbesar di tanah air ini menyetor dana US$ 150-170 juta setara Rp 2,1 triliun sementara Grup Djarum senilai US$ 100-200 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Menurut Techinasia, perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim pada 2010 ini telah mendapatkan pendanaan sebanyak empat kali sejak 2015-2017. Tiga di antaranya bersifat tertutup (disclosed), yakni pada Juni 2015 dari NSI Ventures, kemudian pada Oktober 2015 dari Sequoia Capital, dan pada Agustus 2017 dari Tencent dan JD.com. Sedangkan pada Agustus 2016, Go-Jek mendapat pendanaan secara terbuka dengan nilai US$ 550 juta dari konsorsium Sequoia Capital.