PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp2,44 triliun pada semester I 2025.
Nilai itu turun 4,68% dari periode semester I tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp2,56 triliun.
Dari pendapatan tersebut, perusahaan pelat merah ini mengantongi laba bersih sebesar Rp298 miliar pada semester I 2025. Angka ini juga anjlok hingga 16% (yoy) dari sebelumnya Rp356 miliar.
Dalam rilisnya, perseroan melayani 3,07 juta penumpang dan 3,98 juta kendaraan di seluruh Indonesia. ASDP menyebut ini cerminan masyarakat masih mempercayai perseoran sebagai tulang punggung konektivitas maritim Indonesia, meski terkoreksi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan bahwa konsistensi kinerja semester I 2025 menjadi pondasi untuk akselerasi pertumbuhan di semester II.
“ASDP tetap berkomitmen menjaga stabilitas bisnis sekaligus memperkuat fondasi perusahaan. Fokus kami adalah menghadirkan layanan prima, khususnya sektor logistik yang menjadi pilar utama kinerja perusahaan,” kata Shelvy.
Transformasi digital terus diperkuat melalui penerapan pemesanan tiket online Ferizy yang kini hadir di 49 pelabuhan. Platform ini meningkatkan kenyamanan pengguna jasa dengan proses reservasi yang lebih cepat, transparan, dan aman.
Selain digitalisasi, pengembangan infrastruktur juga menjadi prioritas. Peningkatan layanan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni, termasuk pembangunan jembatan penghubung antara terminal eksekutif dan reguler, dilakukan guna memperlancar perjalanan masyarakat.
ASDP juga memperluas akses konektivitas dengan membuka 8 lintasan perintis baru yang menjangkau wilayah strategis dan kawasan tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Shelvy menegaskan, evaluasi layanan dilakukan secara berkala untuk memastikan kepuasan pelanggan. “Kami mendengarkan aspirasi pengguna jasa dan memastikan kualitas layanan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
(Baca: Kinerja Keuangan Telkom Melesu pada Kuartal III 2025)