Menurut laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di pasar domestik sebanyak 419.136 unit pada April 2024. Volume penjualannya anjlok 28,19% dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) yang mencapai 583.747 unit.
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, kenaikan harga pokok terutama di sektor pangan menjadi salah satu penyebab masyarakat mengurangi pembelian barang yang bersifat sekunder.
“[Perlu] kami waspadai kenaikan harga pokok terutama sektor pangan. Kalau tidak turun itu bahaya untuk perekonomian,” kata Sigit, dilansir dari Bisnis.com, Jumat (10/5/2024).
Penurunan juga terjadi pada ekspor sepeda motor dari Indonesia sebesar 25,35% (mtm) menjadi 32.725 unit pada April 2024.
Secara kumulatif, penjualan motor domestik mencapai 2,15 juta unit dan ekspor 149,93 ribu unit pada Januari-April 2024.
Sepeda motor tipe scooter masih mendominasi dengan kontribusi 90,47% terhadap total penjualan domestik dan 46,34% terhadap total ekspor per April 2024.
Pada periode yang sama, penjualan sepeda motor tipe sport menyumbang 4,73% secara domestik dan 26,78% terhadap ekspor. Sementara motor underbone berkontribusi 4,80% secara domestik dan 26,89% terhadap ekspor.
(Baca: Orang Asia Tenggara Lebih Suka Gunakan Kendaraan Roda Dua)