Pengguna jaringan fix broadband (jaringan tetap pita lebar telekomunikasi) di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara di Kawasan Asia Tenggara (Association Southeast Asian nations/ASEAN).
Berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU), pengguna jaringan telekomunikasi berbasis kabel pita lebar di Indonesia baru mencapai 3,92 dari 100 penduduk. Artinya, penetrasi jaringan pita lebar di Indonesia baru mencapai sekitar 4%. Angka tersebut menempatkan pengguna fix broadband di Indonesia berada di urutan terakhir dari 6 negara ASEAN.
Singapura berada di urutan teratas dengan pengguna jaringan internet pita lebar mencapai 25,94 per 100 penduduk. Vietnam dengan pengguna jaringan fix broadband 17,16 per 100 penduduk di urutan kedua.
Pengguna jaringan pita lebar di Thailand mencapai 16,62 per 100 penduduk dan berada di posisi ketiga. Pengguna jaringan fix broadband Brunei Darussalam 16,25 per 100 penduduk di urutan keempat serta Malaysia mencapai 10,38 per 100 penduduk berada di posisi kelima.
Geografis Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan berbentuk kepulauan membuat pembangunan jaringan telekomunikasi pita lebar membutuhkan investasi yang besar. Penyedia jasa layangan jaringan pita lebar saat ini masih terkonsentrasi di daerah perkotaan yang lebih menguntungkan dari sisi bisnis. Sementara di daerah pelosok, terutama daerah terluar Indonesia masih belum tersentuh layanan internet berkecepatan tinggi tersebut.
(Baca: Kecepatan Internet Fix Broadband Indonesia Rendah, Peringkat ke-8 di ASEAN pada 2021)