Menurut data Business of Apps, TikTok mencatatkan pendapatan senilai US$1,56 miliar atau sekitar Rp24,55 triliun pada kuartal III 2022 (kurs Rp15.738/US$). Nilai tersebut turun 4,62% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Meski demikian, pendapatan TikTok naik 29,71% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-to-year/yoy). Tercatat, pendapatan aplikasi berbagi video pendek ini mencapai US$1,2 miliar pada kuartal III-2021.
Adapun TikTok sempat mengantongi rekor pendapatan tertinggi sejak 2017 yakni pada Juli-September tahun ini. Pada kuartal II 2022, aplikasi yang dikembangkan ByteDance ini berhasil mengantongi pendapatan US$1,64 miliar.
Sejak diluncurkan pada September 2016 lalu, pendapatan TikTok cenderung meningkat sejak awal kuartal 2017. Tercatat, pendapatan aplikasi buatan Tiongkok ini melonjak drastis semenjak pandemi Covid-19 alias awal 2020.
Kini, pengguna aktif TikTok di seluruh dunia tercatat telah mencapai 1,53 miliar orang hingga kuartal III 2022. Jumlah itu naik 4,63% secara kuartal (qtq) dan 47,92% secara tahunan (yoy).
(Baca: Ini Media Sosial dengan Pengguna Terbanyak pada Oktober 2022)