Perusahaan yang memayungi Instagram, Facebook, dan Whatsapp, yakni Meta Platform Inc (Meta) mencatatkan pendapatan sebesar US$28,82 miliar atau sekitar Rp428,66 triliun pada kuartal II 2022 (kurs US$1 = Rp14.873).
Jumlah itu turun 1% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pada kuartal II 2021, pendapatan Meta tercatat sebesar US$29,07 miliar.
Seiring dengan turunnya pendapatan, laba bersih Meta pun anjlok sekitar 36% (yoy) ke angka US$6,68 miliar pada kuartal II 2022.
Menurut CEO Meta Mark Zuckerberg, pendapatan perusahaan yang dirintisnya ini menurun karena berbagai faktor. Pertama, karena fitur Reels di Instagram yang belum optimal dalam mendulang pendapatan iklan.
"Monetisasi di Reels tak sebagus monetisasi di Instagram Stories atau Feed, lantaran saat ini Reels masih berkembang. Sehingga di masa depan, ketika Reels tumbuh dan bisa dimonetisasi, maka pendapatan kami juga bisa tumbuh," ujar Mark dalam siaran persnya, Rabu (27/7/2022).
Kedua, kebijakan Apple mempersulit para pengembang aplikasi, seperti Meta, untuk melacak kebiasaan dan riwayat penelusuran pengguna di internet.
Mark mengatakan, kebijakan Apple tersebut sangat berpengaruh pada bisnis iklan Meta, karena menghambat kinerja kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) perusahaan untuk mengirimkan iklan yang sesuai kepada pengguna.
Perlu diketahui, layanan iklan yang dimiliki Meta mengandalkan teknologi AI yang disesuaikan dengan kebiasaan pengguna. Jika kebiasaan pengguna tak bisa dilacak, maka iklan yang disuguhkan berbagai aplikasi Meta mungkin tak bakal sesuai dengan target pasar.
Ketiga, masalah ekonomi makro di Amerika Serikat (AS) juga menjadi faktor yang menekan pendapatan Meta. Dalam kondisi seperti ini, Mark mengatakan, banyak perusahaan yang berpikir ulang untuk beriklan di Meta.
"Kami tidak bisa mengontrol kapan masalah ekonomi makro berakhir. Namun yang jelas, di situasi seperti ini banyak perusahaan akan menyesuaikan pengeluaran dan kas mereka untuk menekan biaya operasional," ujar Mark.
Terlepas dari pendapatan yang turun, pengguna Meta justru mengalami pertumbuhan. Meta mencatatkan jumlah pengguna aktif harian alias daily active users (DAUs) Meta di kuartal II 2022 meningkat 3% (yoy) menjadi 1,97 miliar pengguna.
Sementara itu, jumlah pengguna aktif bulanan alias monthly active users (MAUs) di periode tersebut juga turut meningkat 1% (yoy) ke angka 2,93 miliar pengguna pada kuartal II 2022.
(Baca: Pendapatan Meta Platforms Inc Induk Facebook Capai US$ 117,93 Miliar pada 2021)