Dalam beberapa bulan awal 2022 sejumlah perusahaan rintisan atau startup di Indonesia diterpa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Startup pendidikan Zenius misalnya, baru saja melakukan PHK terhadap lebih dari 200 pegawai pada Mei 2022.
“Supaya dapat beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang memengaruhi industri, Zenius melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan," jelas Zenius dalam keterangan resminya yang diterima Katadata.co.id, Selasa (24/5/2022).
PHK serupa juga dilakukan oleh startup TaniHub dan LinkAja. Sementara itu startup UangTeman dan Fabelio dikabarkan mengalami kesulitan dalam membayar gaji karyawan.
Sebelumnya, Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) pernah merilis laporan riset bertajuk Mapping & Database Startup Indonesia 2021, yang salah satu isinya terkait jumlah karyawan startup.
Menurut data MIKTI, sampai 2021 ada 1.190 startup di Indonesia. Mayoritas atau 72,5% di antaranya memiliki jumlah karyawan kurang dari 50 orang.
Kemudian sebanyak 19,3% memiliki 50-200 karyawan, 5,6% memiliki 201-500 karyawan, dan hanya 2,6% startup di Indonesia yang memiliki karyawan lebih dari 500 orang.
Temuan lain yang menarik dari MIKTI adalah 49,5% karyawan startup itu merupakan Generasi Z atau penduduk berusia 17-25 tahun pada 2021. Mayoritasnya atau 80,8% karyawan tersebut berpendidikan S1.
(Baca Juga: Pendanaan Startup Global Diprediksi Menyusut 19% pada Kuartal II 2022)