Kaspersky mengungkap dua dari sepuluh orang di Asia Tenggara membagikan berita di media sosial tanpa melakukan verifikasi. Sebanyak 28% Generasi Z (1997-2009) melakukannya dan menjadi yang terbanyak dalam penelitian ini. Sementara itu, hanya 16% generasi milenial (1981-1996) yang berbagi berita tanpa verifikasi. Angka tersebut sekaligus yang terendah dibanding generasi lainnya.
Menurut psikolog Mind What Matter, Beverly Leow, individu yang tergerak untuk berbagi informasi tanpa mengecek kebenarannya merupakan salah satu bentuk perlindungan diri. Sebab ia sebagai netizen terdorong untuk menunjukkan diri sebagai individu yang mengikuti perkembangan informasi dan berpengetahuan luas, seperti dikutip dari laporan Kaspersky.
(Baca: Ragam Sebab Masyarakat Sebar Hoaks)