Awal 2023, Pengunjung E-Commerce Indonesia Menurun

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Adi Ahdiat 15/03/2023 15:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan data SimilarWeb, jumlah kunjungan ke sejumlah situs e-commerce terbesar Indonesia menurun pada Januari-Februari 2023.

Jumlah Pengunjung Situs Bulanan 5 E-Commerce Terbesar di Indonesia (Desember 2022-Februari 2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Awal 2023, Pengunjung E-Commerce Indonesia Menurun”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Pengunjung Situs Bulanan 5 E-Commerce Terbesar di Indonesia (Desember 2022-Februari 2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Tren kunjungan ke situs e-commerce di Indonesia menurun pada awal 2023. Hal itu terjadi pada 5 e-commerce dengan pengunjung terbesar, yakni Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.

Menurut data SimilarWeb, sepanjang Februari 2023 situs Shopee hanya mendapat 143,6 juta kunjungan.

Angka tersebut turun sekitar 16% dibanding Januari 2023, bahkan berkurang 25% dari pencapaian akhir tahun lalu.

(Baca: 5 E-Commerce dengan Pengunjung Terbanyak Kuartal IV 2022)

Sama seperti Shopee, jumlah pengunjung situs Tokopedia dan Blibli juga turun dua bulan berturut-turut pada Januari-Februari 2023.

Sementara kunjungan ke situs Lazada dan Bukalapak sempat naik pada awal tahun ini, tapi merosot lagi pada Februari 2023 seperti terlihat pada grafik.

Adapun menurut Bank Indonesia (BI), sepanjang 2022 nilai transaksi e-commerce nasional hanya mencapai Rp476,3 triliun, lebih rendah dari target awal BI yang besarnya Rp489 triliun.

Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono memperkirakan, nilai transaksi itu turun dari target karena adanya pelonggaran pembatasan aktivitas terkait Covid-19, yang kemudian mendorong masyarakat kembali berbelanja di toko konvensional.

"PPKM itu kan membuat e-commerce blessing, ya. Kemungkinannya ada peningkatan transaksi offline, menyebabkan e-commerce turun," kata Doni, dilansir Investor.id, Kamis (19/1/2023).

(Baca: Ini Negara Pasar E-Commerce Terbesar pada 2021)

Editor : Adi Ahdiat