Perusahaan smartphone asal Tiongkok, Xiaomi, mengantongi pendapatan RMB70,17 miliar atau setara Rp151,69 trililun (kurs Rp2.162/RMB) pada kuartal II-2022.
Capaian tersebut turun 20% dibanding pendapatan kuartal II tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pendapatan Xiaomi pada kuartal II-2022 paling banyak berasal dari penjualan smartphone, yakni RMB42,26 miliar atau setara 60,23% dari total pendapatan perusahaan.
Meskipun jadi penyumbang terbesar, pendapatan dari segmen produk tersebut berkurang 7,6% dibanding kuartal I-2022.
"Ini terjadi di tengah penurunan rata-rata harga penjualan (average selling price), sebagian diimbangi oleh peningkatan pengiriman smartphone kami," demikian dikutip dari siaran pers perusahaan.
Adapun pendapatan Xiaomi dari layanan internet of things (IoT) dan produk gaya hidup seperti Xiaomi Smart Bands, televisi, serta laptop mencapai RMB19,81 miliar pada kuartal II-2022. Jumlah ini setara 28,23% dari total pendapatannya.
Kemudian pendapatan dari layanan internet Xiaomi sebesar RMB6,97 miliar, dan pendapatan dari produk lainnya RMB1,12 miliar.
Adapun gejolak ekonomi mengakibatkan laba Xiaomi anjlok 83% (yoy) pada kuartal II-2022. Pada periode tersebut, perusahaan milik miliarder Tiongkok Lei Jun ini mengantongi laba RMB1,36 miliar atau Rp2,95 triliun.
(Baca: Terpukul Gejolak Ekonomi Global, Laba Xiaomi Anjlok pada Kuartal II-2022)