Perusahaan smartphone asal Tiongkok, Xiaomi, mencatatkan laba sejumlah RMB1,36 miliar atau sekitar Rp2,95 triliun (kurs Rp2.162/RMB) pada kuartal II-2022.
Jika dibanding kuartal II tahun lalu, laba tersebut sudah anjlok sebesar 83% (year-on-year/yoy).
Pendapatan perusahaan juga turun 20% (yoy) pada kuartal II-2022 menjadi RMB70,17 miliar. Sementara pengiriman smartphone Xiaomi menurun 26,2% (yoy) dari 52,9 juta unit menjadi 39,1 juta unit pada periode sama.
"Utamanya, ini terjadi di tengah berlanjutnya hambatan ekonomi makro global dan kebangkitan Covid-19 di Tiongkok," demikian dikutip dari siaran pers perusahaan.
Miliarder Tiongkok Lei Jun, pendiri Xiaomi, turut mengalami penyusutan kekayaan akibat memburuknya kinerja perusahaan. Menurut lansiran Forbes, pada 24 Agustus 2022 jumlah kekayaan Lei Jun sebesar US$9,2 miliar atau menyusut 3,31% dibandingkan hari sebelumnya.
Adapun capaian kinerja laba yang diperoleh Xiaomi cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Laba Xiaomi tercatat paling besar pada kuartal II-2018, sedangkan yang terendah yakni pada kuartal II tahun ini.
(Baca: Pengiriman Smartphone Global Menurun, Samsung Masih Dominan)