Seiring semakin terkoneksinya berbagai hal di internet, kebutuhan untuk pusat data di Indonesia semakin bertambah. Forbes mengungkapkan setidaknya akan ada tambahan pusat data berkapasitas total 204 megawatt (MW) hingga 2023.
Secara rinci, gabungan perusahaan Indonesia dan Singapura, Triputra, ST Telemedia & Temasek, berencana menambah pusat data berkapasitas 72 MW hingga akhir 2023. Ini juga akan membuat gabungan perusahaan ini memiliki pusat data berkapasitas terbesar di Indonesia.
Perusahaan asal Jepang, NTT, berencana menambah pusat data berkapasitas total 45 MW. Selanjutnya, SpaceDC dari Singapura akan menambah kapasitas sebesar 24 MW dari yang saat ini baru 2 MW.
Kemudian, DCI Indonesia juga berencana menambah 15 MW yang harusnya mulai beroperasi tahun ini. Saat ini, DCI merupakan perusahaan pemilik pusat data berkapasitas terbesar di Indonesia saat ini, yaitu 37 MW.
Pusat data berguna untuk memusatkan operasi dan peralatan teknologi informasi sebuah perusahaan. Penyimpanan, pemrosesan, dan penyebaran data serta aplikasi dilakukan lewat pusat data ini.
(Baca: Mayoritas Pusat Data Indonesia Terpusat di Jakarta)