Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar survei terhadap frekuensi penggunaan transportasi online di kalangan masyarakat Indonesia dalam tiga bulan terakhir saat survei dilakukan.
Tercatat, sebanyak 41,1% responden menggunakan transportasi online minimal sekali dalam sebulan.
Lalu 32,3% memanfaatkan transportasi online kurang dari sekali dalam sebulan; 22,3% minimal sekali dalam seminggu; dan hanya 4,3% yang menggunakannya setiap hari.
"Ini menunjukkan layanan ini lebih sebagai opsi tambahan, bukan transportasi utama sehari-hari," tulis Komdigi dalam laporannya.
Survei ini juga mengungkapkan hambatan masyarakat dalam menggunakan platform digital. Hasilnya, sebanyak 28,02% responden merasa tidak tertarik atau tidak membutuhkannya.
Posisinya disusul 17,74% yang tidak cara melakukan aktivitas di platform digital; 12,11% merasa biaya internet mahal; dan 8,85% tidak yakin dengan keamanan data pribadi.
Komdigi melakukan survei ini terhadap 18.564 individu berusia 15-64 tahun dan 11.901 unit usaha yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
(Baca: Pelanggan Berat dengan Sistem Potongan dan Biaya Tambahan Ojol)