Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merilis laporan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025. Dalam temuan itu, terdapat hambatan masyarakat Indonesia dalam pemanfaatan platform digital.
Paling tinggi, tidak paham cara melakukan aktivitas digital yang dirasakan oleh 17,74% responden.
Hambatan berikutnya terkait biaya koneksi atau kuota mahal (12,11%), koneksi buruk (10,01%), tidak yakin dengan keamanan data pribadi (8,85%), tidak yakin dengan keamanan perangkat (5,55%), dan tidak punya perangkat digital (4,44%).
Selain itu, terdapat 28,02% responden yang merasa tidak tertarik atau tidak membutuhkan platform digital. "Ini menunjukan bahwa sebagian masyarakat belum melihat relevansi penggunaan layanan digital dalam keseharian," tulis Komdigi dalam laporannya.
Sementara, 13,29% responden mengaku tidak ada kendala dalam penggunaan platform digital.
Untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat, Komdigi menekankan pentingnya perluasan akses dan pemerataan konektivitas serta penguatan keamanan data guna membangun kepercayaan publik.
"Upaya ini dapat dilengkapi dengan kebijakan tarif internet yang lebih terjangkau serta monitoring berkala terhadap efektivitas program. Sehingga mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dan mendukung transformasi digital nasional," tulis Komdigi.
Komdigi melakukan survei ini terhadap 18.564 responden individu berusia 15-64 dan 11.901 responden industri yang tersebar di 514 kabupaten/kota. Survei ini memiliki margin of error sekitar 5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Indeks Pembangunan TIK Provinsi Indonesia 2024, Jakarta Teratas)