Laporan dari Daily Social, Indonesia Startup Funding Report Q1 2024, menyebutkan, perusahaan rintisan (startup) Akulaku meraih pendanaan dalam bentuk debt funding (fasilitas pinjaman) senilai US$100 juta. Nilai itu sekitar Rp1,5 triliun (dengan kurs Rp15.000 per dolar Amerika Serikat).
Nilai pendanaan yang diraih Akulaku tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan pendanaan yang diraih startup lainnya sepanjang Januari-Maret 2024, seperti terlihat pada grafik.
Startup yang meraih pendaan terbesar berikutnya adala Qoala, yakni senilai US$45 juta (seri C). Berikutnya Awan Tunai US$27,5 jutas (seri B), Fairbanc US$23,3 juta (debt funding), dan Wagely US$23 juta (seri B).
Ada pula Swap meraih pendanaan US$22 juta (seri A), kemudian Sun Energy US$21 juta (debt funding), Rukita US$15 juta (seri B), Investree US$ 7 juta (venture round) dan Alodokter US$5,2 juta (venture round).
Total 10 pendanaan terbesar pada kuartal I 2024 tersebut mencapai US$15 juta atau setara Rp4,34 triliun. Angka tersebut setara 93% dari nilai investasi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini US$310 juta.
Masih menurut laporan tersebut, pendanaan startup di Indonesia meningkat 14,6% menjadi US$310 juta pada kuartal I 2024 dari US$270,38 juta pada kuartal I 2023. Peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
- IMF memproyeksikan ekonomi global bakal tumbuh 3,5%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya hanya 2,9%
- Kepercayaan investor meningkat, aktivitas modal ventura Asia Tenggara meningkat 20%
- Munculnya inovasi teknologi seperti artificial intelligence (AI) ataupun teknologi hijau.
(Baca: Daftar Startup Unicorn Indonesia per Juli 2024, Siapa Juaranya?)