Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), skor indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia terus tumbuh positif dalam beberapa tahun terakhir.
BPS menyusun indeks pembangunan TIK menggunakan metodologi yang dirilis International Telecommunication Union (ITU). Penilaiannya mengacu pada tiga subindeks, yaitu akses dan infrastruktur TIK; penggunaan TIK; dan keahlian TIK.
Indeks ini merepresentasikan perkembangan pembangunan TIK nasional dengan skala 0-10 poin. Semakin tinggi nilai indeks, kondisinya diasumsikan semakin baik.
Pada 2023 skor pembangunan TIK Indonesia naik menjadi 5,90 poin, level tertinggi dalam 6 tahun terakhir.
Kenaikan skor indeks tersebut didukung oleh perbaikan di seluruh subindeks. Subindeks akses dan infrastruktur mendapat skor 5,81 poin pada 2023, naik 0,01 poin dibanding 2022.
Dalam periode tersebut skor penggunaan TIK juga naik 0,09 poin menjadi 5,91 poin, kemudian skor keahlian TIK naik 0,04 poin menjadi 6,04 poin.
Meski indeks pembangunan TIK nasional terus naik, BPS menilai skornya masih moderat karena baru mencapai kisaran 5 dari skala 10 poin.
"Berdasarkan gambaran ini, berbagai kebijakan masih perlu ditetapkan untuk mencapai pembangunan TIK yang optimal," tulis BPS dalam laporan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2023.
(Baca: Porsi Belanja TIK Rumah Tangga Indonesia Menurun)