Generasi Z atau Gen Z memiliki kebiasaan yang berbeda dengan generasi sebelumnya, karena mereka terlahir di era teknologi digital.
"Gen Z termuda lahir setelah Facebook dan Twitter populer. Gen Z adalah warga asli digital (digital natives) yang tumbuh dewasa dengan internet," demikian dikutip dari laporan The New Age of Gen Z yang dirilis perusahaan riset GWI (2024).
(Baca: Media Sosial Jadi Sumber Utama Gen Z dalam Mengakses Berita)
Salah satu perbedaan Gen Z dengan generasi sebelumnya terlihat dalam hal pencarian informasi di internet.
Menurut GWI, masyarakat dunia pada umumnya biasa mencari informasi lewat search engine atau alat peramban berbasis teks seperti Google, Yahoo, dan sebagainya.
Namun, kalangan Gen Z kini terbiasa mencari informasi di beragam aplikasi digital.
"Meski search engine masih paling populer, Gen Z memiliki preferensi masing-masing," kata tim GWI dalam laporannya.
Berdasarkan survei GWI, di samping search engine konvensional, alat pencari informasi yang paling banyak dipakai Gen Z adalah media sosial dengan proporsi pengguna 53% responden.
Kemudian ada yang biasa mencari informasi lewat aplikasi kecerdasan buatan/AI atau chatbot (seperti ChatGPT), dan aplikasi pencarian gambar (seperti Google Lens).
Sebagian lainnya biasa memakai aplikasi pencarian suara (seperti Google Voice Search), situs web perusahaan (seperti Amazon), serta perangkat pintar/smart device (seperti Amazon Echo dan Google Home) dengan proporsi pengguna seperti terlihat pada grafik.
GWI memperoleh data ini dari survei terhadap 2.072 responden Gen Z yang tersebar di 12 negara. Responden berusia antara 16-26 tahun pada Agustus 2023.
(Baca: Anak Muda Tanpa Kegiatan Bertambah Dibanding 5 Tahun Lalu)