Sebagian besar perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) mengalami penurunan penjualan di e-commerce pada awal Juni 2024 karena terdampak isu boikot produk pro Israel.
Hal ini tercatat dalam laporan Compas, perusahaan riset pasar online yang berbasis di Jakarta.
Compas melakukan penelusuran data atau online data crawling terkait volume penjualan produk dari sekitar 200 brand FMCG di Shopee dan Tokopedia selama periode 19 Mei-15 Juni 2024.
Penelusuran dilakukan terhadap brand FMCG lokal dan multinasional, termasuk brand yang masuk daftar boikot karena dianggap mendukung Israel menurut BDnaash.com.
Hasilnya, dari 37 brand produk ibu dan bayi yang diriset, 92% brand mengalami penurunan volume penjualan pada 2-15 Juni 2024 dibanding dua minggu sebelumnya.
Kemudian dari 29 brand produk kesehatan ada 74% yang mengalami penurunan serupa.
Dari 75 brand produk makanan dan minuman ada 73% yang penjualannya turun. Sementara dari 85 brand produk perawatan kecantikan ada 62% yang penjualannya menyusut.
"Penurunan jumlah produk terjual ini sejatinya dikarenakan brand yang terdampak aksi boikot pasca viralnya Eyes on Rafah," kata Co-founder & CEO Compas, Hanindia Narendrata, dalam siaran pers (26/6/2024).
Namun, di tengah tren boikot ini ada sebagian kecil brand FMCG yang penjualannya naik, seperti terlihat pada grafik.
Menurut Compas, kenaikan penjualan umumnya dialami brand lokal, seperti Wings Group, Mayora, Paragon Technology, Kinocare Era Kosmetindo, dan Tempo Scan.
"Konsumen yang mengikuti aksi boikot cenderung mengganti produk dengan brand lain yang tidak terafiliasi Israel, dan lebih memilih brand lokal sebagai substitusi," kata Narendrata.
(Baca: Ini Produk FMCG Terlaris di E-Commerce Indonesia pada Ramadan 2024)