Amerika Serikat paling banyak mengalami serangan siber yang signifikan, yakni 156 kejadian, pada periode Mei 2006 hingga Juni 2020. Serangan ini biasanya terjadi pada pemerintah atau perusahaan besar dengan mengambil atau mengekspos data internal. Karena itu, bisa menyebabkan kerugian sampai jutaan dolar AS.
Kemudian, Inggris menempati posisi berikutnya dengan 47 serangan siber signifikan. India dan Jerman di kisaran 20 kejadian, sementara Korea Selatan, Australia, Ukraina, Tiongkok, Iran, dan Arab Saudi masing-masing sekitar 15-18 kejadian.