Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sebanyak 4,36% rumah tangga di Provinsi Jambi menempati rumah kumuh pada 2020. Angka ini turun 2,18 poin dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,54%. Artinya, tingkat kesejahteraan masyarakat Jambi sudah cukup baik.
Persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh di perdesaan lebih tinggi dibanding perkotaan pada 2020, yakni 5,1% berbanding 2,67%. Hal yang sama juga terjadi pada tahun sebelumnya, persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh di perdesaan sebesar 8% dan daerah perkotaan 3,42%.
Adapun, persentase rumah tangga yang masih menempati rumah beratap jerami/ijuk/daun/rumbia di Jambi tersisa 0,15%. Persentase rumah tangga yang menempati rumah berdinding bambu/anyaman bambu juga hanya 0,07%.
Daerah kumuh adalah kawasan tempat tinggal (hunian) yang dihuni sekelompok orang yang menempati bangunan sementara, tidak ada akses air yang aman untuk diminum, tidak ada fasilitas sanitasi yang layak, dan kondisi lingkungan yang tidak memadai.
Statistik ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang tingkat kesejahteraan dan permasalahan kemiskinan akibat ketimpangan pembangunan yang tidak merata.
(Baca Selengkapnya: Mayoritas Rumah Tangga Indonesia Menggunakan Gas Elpiji untuk Memasak)